Ho Chi Minh City

Vietnam memiliki sejarah seni yang panjang, mulai dari masa tradisional hingga era Indochina Perancis. Untuk mengamatinya secara rinci, Sophie's Art Tour, menyertakan koleksi pribadi, museum, dan ruang seni kontemporer, layak dinikmati setengah hari.

Seperti Lion Brewery, Brauhof memiliki brewmaster yang dilatih di Jerman. Tempat ini menawarkan pengalaman minum yang akrab dan birnya yang mencakup pilsner, bir malt hitam dan - jarang di Vietnam - bir merah, Chimay Rouge dari Belgia, dianggap sebagai yang terbaik di kota ini.

Bukan contoh sukses dari kemewahan baru yang ditemukan di Ho Chi Minh City, namun lebih sebagai pub sunyi yang populer lebih dari satu dasawarsa silam, Ice Blue yang berinterior seperti gua layak disinggahi di sore yang panas untuk menikmati segelas bir dalam suasana yang tenang. Para pengunjung rutin juga bermain dart dengan sangat, sangat serius.

Jalur transportasi air berbatasan dengan ujung Dong Khoi. Calo menawarkan naik perahu selama satu jam melalui hutan bakau yang belum dikembangkan yang berjarak begitu dekat dari pusat kota. Ditemani bir dingin dan sejumlah naungan teduh, berlayar dengan perahu kecil membuat satu jam terasa nikmat.

Di luar Dai Ly Bia Hoi, bangku-bangku dipenuhi para pria, dari pekerja kantor berkemeja putih hingga pengemudi ojek sepeda motor yang lelah, saling bersulang dengan mengangkat gelas yang berisi bir berbahan dasar beras yang baru diolah. Di dalamnya, terdapat deretan meja aluminium yang sarat dengan botol dan kendi, sementara para pelanggan mengucapkan mantra minum ala Vietnam yaitu mot, hai, ba, yo (satu, dua, tiga, cheers). Beberapa ibu paruh baya yang bertubuh tegap mengawasi area beraroma maskulin, menyajikan piring berisi kacang rebus dan kudapan pendamping minuman lainnya, seperti suon nuong (iga panggang) dan telur puyuh, serta membagikan hidangan sambil sesekali menceramahi para pria yang mabuk.

Restoran ini adalah bagian dari rantai restoran milik seorang pengusaha Australia di seluruh Vietnam, Al Fresco's Group. Meskipun tempat ini santai, Jaspa's mengelola makanannya secara serius, dengan aneka steak yang istimewa, pilihan anggur yang bagus dan paduan menarik makanan Barat dan pan-Asia.

Bangunan ini, yang memiliki microbrewery sendiri, adalah aula bir bergaya Jerman seperti gua, terletak di seberang gedung opera kota, tempat Anda dapat menikmati segelas bir berbuih bersama sosis, keju asap, atau sauerkraut.

Meskipun L'Usine adalah tempat makan siang yang populer, penarik perhatian yang sebenarnya di sini bukanlah salad di kafe melainkan barang yang dijual di toko ini. Menampilkan banyak karya desainer baru kota ini dengan beberapa label asing, L'Usine telah menjadi tempat belanja yang digemari di kota ini.

Berjalan di sepanjang Dong Khoi dengan deretan pepohonan di sore yang panas adalah salah satu cara yang lebih baik untuk menghabiskan sisa waktu di pusat kota. Banyak butik dan toko yang lebih murah untuk dilihat sebagai pengisi waktu istirahat yang pas di siang yang panas.

Jerman bukan satu-satunya orang Barat yang telah membawa pengalaman membuat bir ke bagian Asia ini. Hoa Vien, pelopor aula bir bergaya Eropa di Ho Chi Minh City, mengambil pengaruh dari Brno dan Bratislava bukan Bavaria. Pada awalnya, tempat ini mengimpor Pilsner Urquell dari Republik Ceko, namun pada 2001 dibangun brewery bergaya Eropa dengan bantuan para ahli dari Ceko. Sekarang, merek ini memiliki cabang di seluruh Vietnam, namun di sini adalah tempat minum bia vang (pilsner) yang renyah dan bia den (bir hitam) bercitarasa karamel yang kaya.

Pemilik Ipa-Nima, Christina Yu bukanlah warga asli Vietnam namun tas tangannya, menjadi salah satu dari merek fesyen yang diakui dan terkenal di luar negeri. Tas yang beraneka warna dan sering dipenuhi hiasan berat, tersedia dengan varaisi gaya, warna, dan ukuran yang sangat beragam.